Pengertian Teks Sejarah dan Novel Sejarah
Teks sejarah penjelasannya fakta tentang sejarah atau kejadian masa
lampau yang melatarbelakangi peristiwa.
Novel sejarah adalah kisah yang menceritakan masa lampau yang belum
tentu fakta seutuhnya untuk menghidupkan
kembali dengan adanya tambahan karangan penulis secara imajinasi.
Sementara itu, novel sejarah berarti tulisan imajinasi atau prosa
fiksi yang bertokoh dan/atau berlatar peristiwa sejarah yang ditulis
menggunakan gaya novel yang berarti dibahas secara panjang lebar dan mendetail.
Meskipun tidak benar-benar merekam kejadian peristiwa atau tokoh nyata, namun
dasar sejarahnya ada.
Perbedaannya dengan teks cerita sejarah? Teks adalah istilah umum.
Bisa jadi mengacu pada cerpen, novelet, atau justru skenario drama.
Teks cerita sejarah adalah catatan-catatan peristiwa pada masa
lampau yag dikembangkan berdasarkan bukti yang ditemukan.
Perlu diulangi kembali bahwa meskipun kisah dalam novel sejarah
adalah cerita imajinasi, latarnya kaya akan sejarah nyata yang pernah terjadi.
Misalnya bagaimana Pramoedya Ananta Toer menulis novel sejarah “Bumi Manusia”.
Apa saja latar sejarah yang termuat dalam novel tersebut? Contohnya: Dulu
Indonesia adalah Hindia Belanda dan pemerintahan tersebut benar-benar pernah
ada di masa lalu.
Dalam novel tersebut juga termuat kisah kekejamaan kolonialisme
Belanda. Dceritakan pula mengenai pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan
pengadilan terhadap pribumi, nilai adat istiadat Indonesia, dsb. Meskipun bukan
rekaman fakta, namun berbagai kisah tersebut dapat ditelusuri kebenarannya
melalui sejarah.
Dapat disimpulkan bahwa novel sejarah adalah novel yang di dalamnya
terdapat penjelasan dan cerita mengenai fakta kejadian masa lalu yang latar
belakang terjadinya memiliki nilai kesejarahan tetapi disajikan berdasarkan
imajinasi penulisnya.
Perbedaan
Teks Sejarah dan Novel Sejarah
- Tokoh
Ø Novel berisi tokoh fiksi/tidak nyata.
Ø Teks cerita sejarah tokohnya berdasarkan data/fakta
- Rangkaian peristiwa
Ø Novel bersifat hirarki
Ø Teks sejarah bersifat gradual
- Kejadian
Ø Novel sejarah tidak berisi fakta seutuhnya dan selalu ada imajinasi
penulis.
Ø Teks sejarah berisi kisah atau info nyata dan benar-benar terjadi.
- Jenis Karya
Ø Novel sejarah termasuk pada karya sastra .
Ø Teks sejarah termasuk pada jenis karya ilmiah.
- Sumber
Ø Novel sejarah bersumber dari wawancara.
Ø Teks sejarah berdasarkan data hasil riset yang nyata dan valid.
Simpulannya,
teks sejarah adalah fakta, sementara teks cerita dan novel sejarah adalah
imajinasi atas fakta. Sementara itu, berikut adalah analisis bandingan
perbedaan novel sejarah dengan teks sejarah.
No. |
Teks
Sejarah |
Novel
Sejarah |
1. |
Dituntut
untuk menyajikan hal-hal faktual yang benar-benar ada dan pernah terjadi. |
Bebas
untuk menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada. |
2. |
Sejarawan
wajib untuk menyampaikan sesuatu sebagaimana adanya, sesuai dengan realita,
tidak boleh direka atau ditambah-tambahkan. |
Novelis
bebas sepenuhnya dalam menciptakan sesuai dengan imajinasinya mengenai apa,
kapan, siapa, dan dimananya, namun tetap memiliki keterkaitan dengan situasi
atau tokoh sejarah. |
3. |
Hubungan
antar fakta satu dengan yang lainnya perlu direkonstruksi, setidaknya
melibatkan topografis atau kronologinya. |
Imajinasi
dan kemampuan mencipta pengaranglah yang mewujudkan cerita sebagai suatu
koherensi yang memiliki hubungan dengan situasi sejarah. |
4. |
Sejarawan
harus bisa membuktikan bahwa yang dibawakan pada masa kini dapat dilacak
eksistensinya di masa lalu. |
Tidak
terikat pada fakta sejarah sepenuhnya, terutama bagi mengenai apa, siapa,
kapan dan di mana, tidak butuh bukti atau saksi seperti teks sejarah. |
5. |
Sejarawan
terikat pada fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana Pelaku-pelaku,
hubungan antarpelaku, kondisi, situasi hidup, dan keadaan masyarakat secara
universal harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi. |
Pelaku
atau tokoh, hubungan, situasi, dan kondisi masyarakat dapat berasal dari
imajinasi yang hanya memiliki relevansi dengan sejarah. |
(Kemdikbud, 2017, hlm. 51)
Novel
sejarah dikategorikan sebagai novel rekon atau novel ulang. Novel rekon terdiri
dari tiga jenis, yakni:
Rekon
pribadi, yang memuat keterlibatan penulis
dalam peristiwa secara langsung.
Rekon
faktual, berisi kejadian faktual,
eksperimen ilmiah, jurnal warta, catatan kepolisian, dsb.
Rekon
imajinatif, memuat kisah
faktual namun dikhayalkan kembali menjadi cerita yang lebih rinci dan menarik.
Tentunya novel sejarah termasuk pada rekon imajinatif. Dimana
sejarah hanya menjadi dasar untuk berbagai unsur pembangun novelnya saja. Maka
dari itu, selain menikmati ceritanya, sangat penting bagi kita untuk mampu
mendapat informasi apa saja yang benar-benar faktual dan mana yang imajinasi
dari novel sejenis ini.
Nilai-Nilai Novel Sejarah
Novel
sejarah banyak mengandung nilai-nilai yang disajikan secara implisit (langsung)
dan implisit (tidak langsung). Sebagian besar nilai yang dihasilkan masih
sesuai dengan kehidupan saat ini atau dapat menjadi pembelajaran di masa ini.
Berikut adalah nilai-nilai yang dapat hadir dalam novel sejarah.
Nilai
Budaya
Nilai
Moral/Etika
Nilai
Agama
Nilai
Sosial
Nilai
Estetis/Keindahan
Menentukan
Hal Menarik dari Novel Sejarah
Kemenarikan
yang terdapat dalam novel sejarah akan menghasilkan berbagai pertanyaan yang
menyenangkan untuk didiskusikan. Karena, kita akan terus dibuat penasaran oleh
berbagai kejadian dan peristiwa yang ada di dalamnya.
Benarkah
kejadian seperti itu pernah terjadi? Di mana? Apakah tokoh yang mengagumkan itu
nyata? Novel sejarah akan terus menggelitik rasa penasaran kita. Selain
menghibur, novel jenis ini juga akan memperkaya pengetahuan kita akan sejarah
yang tentunya dapat menjadi pembelajaran berguna bagi kita untuk menghadapi
masa depan.
Menentukan
hal menarik dari novel sejarah dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
Kapankah
latar dan waktu cerita dalam novel sejarah tersebut?
Dimanakah
latar novel sejarah tersebut?
Peristiwa
apa yang dikisahkan?
Siapa
saja tokohnya?
Bagian
mana yang menandakan bahwa novel itu adalah novel sejarah? (pisahkan antara
fakta dan imajinasi)
Struktur
Teks Cerita Sejarah
Teks
cerita sejarah, seperti cerita lainnya (novel, cerpen, dll) termasuk dalam
kategori cerita ulang. Sehingga, baik teks cerita sejarah ataupun novel sejarah
memiliki struktur teks yang sama, yakni: orientasi, pengungkapan peristiwa,
konflik, komplikasi, evaluasi, dan koda. Berikut adalah struktur teks cerita
sejarah menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 43).
Pengenalan
situasi cerita (orientasi, exposition)
Pada
bagian ini, penulis mulai memperkenalkan latar belakang baik waktu, tempat,
maupun lokasi dan awal mula kejadian atau peristiwa. Tokoh dan hubungan
antartokoh juga mulai diperkenalkan dengan cara yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Pengungkapan
peristiwa
Bagian
ini mengungkapkan peristiwa atau kejadian awal yang berpotensi menimbulkan
berbagai masalah, pertentangan, atau kesukaran yang menghadang tokoh, terutama
tokoh utama (protagonis).
Konflik
(rising action)
Disini
terjadi peningkatan masalah, pertikaian atau peristiwa lainnya yang menyebabkan
kesukaran tokoh ikut meningkat pula.
Puncak
Konflik (komplikasi)
Merupakan
bagian yang paling mendebarkan, menghebohkan dan memuncak dari masalah,
pertikaian atau peristiwa lainnya yang dihadapi oleh para tokohnya.
Penyelesaian
(resolusi)
Jika
tidak diikuti oleh koda, biasanya bagian ini adalah akhir dari cerita (ending)
yang berisi pengungkapan bagaimana tokoh utama dan tokoh lainnya menyelesaikan
berbagai permasalahan yang menimpanya. Terkadang dapat melalui penjelasan
maupun penilaian terhadap nasih dan sikap yang dialami oleh tokoh-tokoh yang
terlibat dalam peristiwa.
Koda
Merupakan
komentar yang membahas kembali isi semua peristiwa dan perilaku tokoh yang
terlibat. Terkadang bagian ini memberikan interpretasi amanat, tetapi tidak
disarankan. Lebih baik biarkan pembaca menyimpulkannya sendiri. Bagian ini
adalah opsional, terkadang koda digunakan untuk membuat semacam teaser untuk
buku lanjutannya, dsb.
Kaidah
Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Teks
cerita sejarah memiliki ciri khas atau kaidah kebahasaan dalam penulisannya.
Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks cerita sejarah.
Menggunakan
banyak kalimat bermakna lampau, seperti: “prajurit diperintahkan untuk
membersihkan gudang senjata telah menyelesaikan tugasnya”, “Gajah mada telah
berhasil menaklukkan musuhnya”.
Banyak
menggunakan kata atau konjungsi yang menyatakan urutan waktu (kronologis)
seperti: mula mula, setelah itu, lalu, kemudian, sejak saat itu.
Menggunakan
banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan atau biasa disebut kata
kerja material: menggores, mendayung, menggenggam.
Banyak
menggunakan kalimat tidak langsung dalam menceritakan tuturan tokoh, misalnya:
menceritakan bahwa, mengungkapkan, menurut, mengatakan bahwa, menuturkan.
Banyak
menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang ada di dalam pikiran tokoh
(kata kerja mental) seperti: mengharapkan, mendambakan, merasakan, menganggap,
menginginkan.
Menggunakan
banyak dialog atau percakapan langsung antar tokoh.
Menggunakan
kata sifat atau descriptive language untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau
suasana.
Langkah
Menyusun Teks Cerita Sejarah
Menurut
Kosasih (2017) berikut adalah beberapa langkah untuk menyusun atau menulis teks
sejarah menurut.
Tentukan
tema. Sejarah apa yang akan digunakan sebaga latar dan penyokong utama dari
teks cerita sejarah?
Buat
kerangka sejarah terlebih dahulu dan dapat disusun dengan secara: a)
kronologis, b) sebab akibat, c) tindakan tokoh, d) urutan tempat, e) rentetan
peristiwa
Cari
literatur, sumber sejarah, buku, dan media yang relevan lainnya untuk
mengumpulkan fakta-fakta sejarah.
Kembangkan
menjadi teks sejarah dahulu jika diperlukan, kemudian tuangkan sejarah tersebut
dalam cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi.
Cermati
kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur , isi ataupun
kaidah kebahasaanya.
Referensi
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAN
Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kosasih,
E. (2017). Jenis-jenis Teks. Bandung: Penerbit Yrama Media
https://serupa.id/teks-cerita-sejarah-pengertian-struktur-nilai-kaidah-dsb/
Bagus banged,bisa saya pahami dgn mudah
BalasHapusAlhamdulillah sudah baca mi
BalasHapus👍👍👍
BalasHapusmasya allah bermanfaat
BalasHapusMasyaallah:') bermanfaat...
BalasHapusalhamdulillah saya jadi mengerti
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umi
BalasHapusAlhamdulillah materinya mudah dipahami, syukron umiii
BalasHapusAlhamdullilah sangat membantu umi
BalasHapusAlhamdulillah,sgt bermanfaat 🙏🏻🙏🏻
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umii
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umii
BalasHapusAlhamdulillah materinya sangat mudah dipahami, syukron umii
BalasHapusAlhamdulillah syukron umi atas materinya
BalasHapussyukron atas materinya umii
BalasHapusMasya Allah syukron umi atas ilmunya
BalasHapusAlhamdulillah materi mudah dipahami, terima kasih umi
BalasHapusAlhamdulillah bermanfaat sekali, syukron umi
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umiiii
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umiiii
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umiiii
BalasHapusAlhamdulillah umik dan terima kasih 🙏
BalasHapus👍👍👍😀😀
BalasHapusmasyaAllahh..
BalasHapusAlhamdulillah mi,materin sangat mudah di mengerti dan menambah wawasan saya mi tentang karya ilmiah ini
BalasHapusSangat mudah di mengerti umii
BalasHapusmasyaallah bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah, ilmu saya semakin bertambah
BalasHapussangat bermanfaat umi👍🏻👍🏻
BalasHapussemakin mempermudah pelajaran
BalasHapussyukron umi
masya allah 😊
BalasHapusMasyaallah mi
BalasHapusAlhamdulillah materinya mudah dipahami, syukron umiii
BalasHapus👍🏻👍🏻
BalasHapusalhamdulillah materinya mudah dipahami
BalasHapusMasyaallah 👍
BalasHapusMasyaallah 👍
BalasHapus👍👍💯
BalasHapusAlhamdulillah materinya mudah dipahami ummi :)
BalasHapusmaterinya sangat bermanfaat umi
BalasHapusAlhamdulilah,materinya mudah dipahami dan bermanfaat.
BalasHapusAlhamdulillah materinya mudah dipahami
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat umiiii
BalasHapus