Blog Tentang Pendidikan, Sastra dan Semesta

MEMAHAMI KRITIK DAN ESAI

 


Sering sekali kita mendengar kritik yang di dasari dengan penyampaian saat seseorang ingin memberi pandangan terhadap sesuatu. Ternyata, dalam karya sastra, kritik sudah menjadi hal yang biasa  terjadi pada bentuk lisan maupun tulisan. Misalnya saja, Para kritikus sastra melakukan ini demi menyempurnakan hal-hal yang masih dirasa kurang dalam sebuah karya. Kritik dan esai juga sering disandingkan pada satu tujuan. Apakah sama?

Pengertian Esai

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.

Pengertian Esai menurut Soetomo adalah Esai sebagai suatu karangan pendek berdasarkan cara pandang seseorang dalam menyikapi suatu masalah. Dengan pengertian lain esai adalah karya tulis dalam bentuk opini atau pendapat seseorang terhadap sebuah permasalahan yang sedang banyak dibicarakan atau menarik perhatian penulis esai. Esai serupa dengan tajuk rencana di sebuah surat kabar, namun sedikit berbeda. Apabila tajuk rencana hanya dapat ditulis oleh kepala editor, esai bisa dutulis oleh siapa saja.

Ciri-Ciri Esai

Pada umumnya suatu karya bisa digolongkan ke dalam esai yakni jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Karangan Pendek

Esai adalah salah satu jenis prosa yang merupakan karya sastra dalam bentuk tulisan. Esai dibaut atau ditulis dalam jumlah kalimat yang pendek (singkat) oleh sebabnya isinya berupa kajian yang singkat, padat serta jelas.

Mempunyai Gaya Bahas Khas

Esai bisa ditulis oleh semua orang yang berfikir suatu permasalahan atau mengangkat permasalahan untuk diperbincangkan, sehingga esai mempunyai gaya bahasa yang khas sesuai dengan karakter penulisnya.

Jenis-Jenis Esai

Jenis atau macam-macam esai dapat dibagi menjadi beberapa macam atau kategori. Hal ini berdasarkan keterampilan analisis juga diperlukan dalam menulis esai, keragaman permasalahan yang muncul. Berikut ini beberapa macam atau jenis esai, antara lain:

Deskriptif

Adalah jenis esai yang mendeskripsikan seseorang atau benda “subjek atau objek” yang menarik perhatian pengarang. Objek yang dideskripsikan dalam jenis esai ini bisa dalam bentuk rumah, hewan, dan lain sebagainya. Inti dalam esai jenis ini yaitu penulis mendeskripsikan suatu objek yang menarik perhatiannya.

Tajuk

Adalah jenis esai yang biasa dimuat pada surat kabar. Jenis esai ini membahas isu-isu yang tengah berkembang di masyarakat seperti “politik, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya”. Esai tajuk seringkali dimuat dalam kolom pendapat/opini yang merupakan wadah aspirasai dari masyarakat untuk mengungkapkan pandangannya terhadap isu yang sedang berkemang.

Tidak hanya kebijakan politik, esai tajuk bisa dalam bentuk fashion atau hal lain. Disesuaikan dengan jenis surat kabar seperti koran, majalah otomotif, fashion dan lain sebagainya.

Cukilan Watak

Dalam esai jenis ini memungkinkan seorang penulis menjelaskan cukilan atau cuplikan watak seseorang terkait isu kepada para pembaca. Dalam esai ini tidak menulis kisah seseorang atau biografi, hanya saja penulis mengungkapkan sepenggal watak yang ada pada tokoh yang terkait dalam cerita atau isu dalam esai tersebut.

Pribadi

Hampir mirip dengan esai cukilan watak, namun dalam esai pribadi, penulis esai bercerita tentang dirinya sendiri dalam esai tersebut. Dengan jelas penulis mengungkapkan pendapatnya tentang isu yang menarik perhatiannya.

Reflektif

Adalah esai yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan pemerintah, dan isu penting lain yang sering kali ditulis oleh seorang cendekiawan dalam menanggapi isu-isu yang ada.

Kritik

Adalah jenis esai yang berisi sebuah kritikan kepada suatu “karya seni”.

Walaupun tidak ada format khusus dalam menulis esai, tetapi tulisan esai bisa digolongkan menjadi bagian-bagian yakni:

  1. Pertama: Di bagian awal-awal “pertama” penulis menjelaskan latar belakang suatu masalah.
  2. Tengah: Di bagian ini adalah bagian yang isinya tentang informasi terkait isu dan pendapat penulis.
  3. Akhir: Adalah bagian final atau kesimpulan pandangan penulis tentang isu yang sedang dibicarakan. Sebagian penulis menyajikan hasil pengamatan atau penelitian di bagian akhir ini.
Cara Menulis Esai

Dalam menulis esai terdapat beberapa acuan yang harus diperhatikan atau langkah-langkah yang dapat digunakan, yaitu:

  • Menentukan tema isu yang hendak diangkat
  • Membuat garis besar ide pokok yang akan dikembangkan di paragraf
  • Mengembangkan ide pokok para paragraf dan juga pendapat penulis terhadapnya.

Membandingkan kritik dan esai

Kritik, sebagaimana kita ketahui, merupakan suatu ungkapan penilaian terhadap suatu karya dengan didasari analisis yang mendalam. Selain menilai, biasanya kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas.

Kritik sastra dihasilkan oleh kritikus sastra. Karenanya, penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra, sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang terkait. Kritik sastra memungkinkan suatu karya dapat dianalisis, diklasifikasi dan akhirnya dinilai. Sebuah kritik sastra yang baik harus menyertakan alasan-alasan dan bukti-bukti baik langsung maupun tidak langsung dalam penilaiannya.

Secara garis besar, kritik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain
  • Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
  • Memberi saran perbaikan
  • Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian dengan karya sastra bersangkutan

Sementara itu, esai adalah suatu cara pandang terhadap suatu objek atau peristiwa, dan ini tidak selalu terhadap karya. Esai pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh H.B Jassin, setelahnya ini menjadi sangat terkenal. Menulis esai sangat penting untuk melatih kemampuan dalam dunia kepenulisan, karena di dalam esai terkandung opini penulis yang disertai dengan teori ataupun data yang benar.

     Nah, untuk menulis esai yang baik, dalam hal ini enak dibaca dan lebih menarik, dibutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai bagian yang ada di dalam esai. Seperti katakanlah pendahuluan, yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis. Setelah itu ada tubuh esai, yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Terakhir, bagian akhir, yang berisi kesimpulan yang menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.

Kritik dan Esai memiliki ciri masing-masing. Jika kritik lebih bersifat menanggapi atau mengomentari, esai lebih ke opini pribadi. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri esai yang perlu diketahui:

  • Berbentuk prosa
  • Singkat, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membacanya
  • Memiliki gaya tersendiri yang menjadi pembeda
  • Tidak utuh
  • Memenuhi keutuhan penulisan
  • Bersifat personal

Dalam mengidentifikasi unsur kritik sastra dan esai, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui.

Kritik
1. Terdapat kelebihan dan kekurangan
2. Bersifat objektif
3. Dilengkapi kajian teori

Esai
1. Menggunakan sudut pandang pribadi atau bersifat subjektif
2. Tidak hanya menilai karya, tetapi juga menilai kehidupan sehari-hari bahkan bisa imajinasi penulis

Referensi: https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/

                    https://www.seputarpengetahuan.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar