Blog Tentang Pendidikan, Sastra dan Semesta

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

 


Assalamualaikum pembaca daring, kali ini saya akan memberikan ilmu pengetahuan tentang kaidah kebahasaan teks anekdot. Seperti yang kita ketahui teks anekdot adalah teks yang memiliki kebahasaan yang logis dan adanya unsur lucu dengan hal isu-isu terkini yang sedang berlangsung dalam bentuk sindiran. Jadi, kita juga harus tahu kaidah kebahasaan apa yang digunakan untuk mempermudah kita dalam membuat teks anekdot.

Menurut Kosasih (2017, hlm. 9) Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Berdasarkan hal tersebut, secara kebahasaan anekdot memiliki karakteristik sebagai berikut.

  1. Banyak menggunakan kalimat langsung ataupun tidak langsung.
  2. Menggunakan nama tokoh orang ketiga tunggal, baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang disamarkan.
  3. Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk anekdot yang berupa cerita, disajikan secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.
  4. Menggunakan kata kerja material, yaitu kata yang menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun suatu kegiatan yang menyangkut ceritanya.
  5. Banyak menggunakan kata penghubung atau konjungsi yang bermakna kronologis (keterangan waktu), seperti: kemudian, akhirnya, lalu.
  6. Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti: bahwa, ialah, sebab. Hal ini berkaitan langsung dengan dialog dari para tokohnya yang diubah dari bentuk langsung ke kalimat tak langsung.

Sementara itu, Tim Kemdikbud (2017, hlm.95) mengutarakan bahwa unsur kebahasaan khas sebagai berikut:

  1. Menggunakan  kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
  2. Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
  3. Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu (kronologis) seperti: akhirnya, kemudian, lalu.
  4. Menggunakan kata kerja aksi seperti: menulis, membaca, dan berjalan.
  5. Menggunakan kalimat perintah atau imperative sentence.
  6. Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.

Perbedaan Anekdot dan Humor

Lalu apa bedanya anekdot dengan humor biasa? Berikut adalah tabel perbandingan dari anekdot dan humor.

AspekAnekdotHumor
Ide Cerita:Peristiwa nyataRekaan
Isi:Masalah yang terkait tokoh publik atau terkenal yang berpengaruh besar terhadap orang banyakMasalah kehidupan sehari-hari yang banyak dialami oleh masyarakat
Fungsi Komunikasi:Menyampaikan kritik yang berbentuk sindiran yang lucu namun tetap disampaikan secara halusMenghibur
Makna TersiratBiasanya memiliki makna tersirat berupa saran, harapan atau kritik membangun yang objektif dan tidak menyudutkan satu pihak (mengajak semuanya berintrospeksi)Tidak memiliki makna tersirat

 Sumber: https://serupa.id/teks-anekdot-pengertian-struktur-unsur-kaidah-contoh/

11 komentar: