A. Kalimat
Baku
Kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia.
Contoh:
Ø Aku pergi ke Singapura dari kapan itu. (X)
Ø Aku pergi ke Singapura sudah sejak lama. (
)

B. Kalimat
Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
menyampaikan gagasan pembicara atau penulis secara tepat kepada
pendengar/pembaca.
v Ciri-Ciri Kalimat Efektif:
1.
Memiliki subjek dan predikat dalam kalimat yaitu “Apa/siapa yang
predikat? Subjek”.
Contoh:
·
Mereka
yang berdemo di depan gedung DPR. (X)
-
Mereka
yang berdemo di depan gedung DPR. (
)

·
Jika
aku juara, maka ibuku pasti bangga. (X)
-
Jika
aku juara, ibuku pasti bangga. (

2.
Hemat
Tidak
mengandung pengulangan kata yang sama/ makna yang sama.
Contoh:
·
Banyak
anak-anak menyukai makanan manis. (X)
-
Banyak
anak menyukai makanan manis. (

3.
Logis (Masuk akal)
Contoh:
·
Yang
membawa gawai harap disimpan ke dalam tas. (X)
-
Gawai
harap disimpan ke dalam tas (

4.
Kesejajaran Imbuhan (Paralel)
Kesejajaran
imbuhan adalah antarunsur yang sama (subjek dengan subjek, predikat dengan
predikat, dst) harus menggunakan imbuhan yang sejajar.
Contoh:
·
Ayah
membeli meja lalu dipasang di ruang tamu. (X)
-
Ayah
membeli meja lalu memasangnya di ruang tamu. (

5.
Tidak Ambigu
Ambigu
artinya bermakna lebih dari satu.
Contoh:
·
Lukisan
Rina dipamerkan pada Pameran Lukisan Nasional. (X)
-
Lukisan
karya Rina dipamerkan pada Pameran Lukisan Nasional. (

C. Kalimat
Efektif Subjek dan Predikat
Kalimat efektif minimal terdiri dari
subjek dan predikat
Penggunaan:
Subjek: apa
Predikat: siapa
Contoh:
Dalam
kunjungan pertama sang presiden ke Uni Soviet pada 1956, Soekarno menyempatkan
diri mampir ke Leningrad.
Penjelasan:
Ø Siapa yang menyempatkan diri ke Leningrad?
Soekarno (Subjek)
- Intinya subjek itu melakukan sesuatu atau
dijelaskan/diartikan.
D. Kalimat
Efektif Paralisme
Kalimat efektif paralisme adalah ketika dua
atau lebih bagian dari seluruh kalimat membentuk pola yang sama.
Penggunaan:
a)
Verba,
verba dan verba
Contoh:
·
Mereka
dilarang mengobrol (v), menyontek (v) dan tidur (v). (

·
Atlet
itu berlari,(v) kencang (bukan verba) dan
menang (bukan verba). (X)
Penjelasan: Ada yang tidak menggunakan kata kerja yang
selaras
b)
Adjektiva,
adjektiva dan adjektiva
Contoh:
·
Selama
masa yang sulit (a), sukar (a) dan tidak mudah (a) ini, kita harus kuat. (

Penjelasan: Kata sifat semua, tapi bersinonim.
·
Selama
masa yang sulit (a), bingung (x) dan tidak mudah (a) ini, kita harus kuat. (X)
Penjelasan: Ada yang tidak menggunakan kata sifat.
c)
Nomina,
nomina dan nomina
Contoh:
·
Dunia
medis kini sangat membutuhkan APD (n), masker (n), dan doa (bukan nomina). (X)
·
Dunia
medis kini sangat membutuhkan APD (n), masker (n) dan sarung tangan (n). ((

Penjelasan: doa bukan termasuk kata benda (nomina).
E. SYARAT-SYARAT
KALIMAT EFEKTIF
1.
Sesuai
PUEBI (ejaan, tanda baca dan kata baku).
2.
Sistematis
(minimal ada subjek dan predikat).
3.
Tidak
boros dan bertele-tele (tidak menghamburkan kata).
4.
Tidak
ambigu (tidak multitafsir).
F. CIRI-CIRI
KALIMAT EFEKTIF
1.
Kesepadanan
Unsur (Struktur)
a)
Punya
subjek dan predikat.
b)
Jangan
taruh preposisi di depan subjek (subjek akan labur).
Contoh:
·
Bagi semua siswa diharapkan masuk kelas. (X)
·
Semua
peserta diharapkan masuk kelas. (

c) Hati-hati
penggunaan “yang” di depan predikat (perluasan subjek)
Contoh:
·
Dia
yang pergi meninggalkanku. (X)
·
Dia
pergi meninggalkanku. (

2.
Kehematan
Kata (hindari kata yang maknanya sama)
Contoh: Para siswa-siswa (X)
Masuk ke dalam (X)
3.
Kesejajaran
Bentuk (Paralisme)
4.
Kelegasan
Makna (hati-hati saat membuat kalimat perintah, larangan, atau anjuran yang
umumnya diikuti partikel “lah” atau “pun”.
Contoh:
·
Kamu
sapulah lantai agar bersih! (X)
·
Sapulah
lantai agar bersih! (

5.
Logis
(Menggunakan kata yang masuk akal pada kalimat)
Contoh:
·
Mayat
pria yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di kampung. (X)
·
Sebelum
ditemukan tak bernyawa, pria itu sering mondar-mandir di kampung. (
*Sumber: @fauzanalrasyid (Dosen Universitas Indonesia)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar