Blog Tentang Pendidikan, Sastra dan Semesta

KALIMAT BAKU DAN EFEKTIF

150+ Contoh Kata Baku Dan Tidak Baku, + Pengertian Dan Ciri Cirinya
A.    Kalimat Baku
Kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh:
Ø  Aku pergi ke Singapura dari kapan itu. (X)
Ø  Aku pergi ke Singapura sudah sejak lama. ()

B.     Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan pembicara atau penulis secara tepat kepada pendengar/pembaca.
v  Ciri-Ciri Kalimat Efektif:
1.      Memiliki subjek dan predikat dalam kalimat yaitu “Apa/siapa yang predikat? Subjek”.
Contoh:
·         Mereka yang berdemo di depan gedung DPR. (X)
-          Mereka yang berdemo di depan gedung DPR. ()
·         Jika aku juara, maka ibuku pasti bangga. (X)
-          Jika aku juara, ibuku pasti bangga. (
2.      Hemat
Tidak mengandung pengulangan kata yang sama/ makna yang sama.
                              Contoh:
·         Banyak anak-anak menyukai makanan manis. (X)
-          Banyak anak menyukai makanan manis. (
3.      Logis (Masuk akal)
Contoh:
·         Yang membawa gawai harap disimpan ke dalam tas. (X)
-          Gawai harap disimpan ke dalam tas (
4.      Kesejajaran Imbuhan (Paralel)
            Kesejajaran imbuhan adalah antarunsur yang sama (subjek dengan subjek, predikat dengan predikat, dst) harus menggunakan imbuhan yang sejajar.
Contoh:
·         Ayah membeli meja lalu dipasang di ruang tamu. (X)
-          Ayah membeli meja lalu memasangnya di ruang tamu. (
5.      Tidak Ambigu
            Ambigu artinya bermakna lebih dari satu.
Contoh:
·         Lukisan Rina dipamerkan pada Pameran Lukisan Nasional. (X)
-    Lukisan karya Rina dipamerkan pada Pameran Lukisan Nasional. (

C.    Kalimat Efektif Subjek dan Predikat
         Kalimat efektif minimal terdiri dari subjek dan predikat
Penggunaan:
                              Subjek: apa
                              Predikat: siapa
Contoh:
         Dalam kunjungan pertama sang presiden ke Uni Soviet pada 1956, Soekarno menyempatkan diri mampir ke Leningrad.
Penjelasan:
Ø  Siapa yang menyempatkan diri ke Leningrad? Soekarno (Subjek)
-    Intinya subjek itu melakukan sesuatu atau dijelaskan/diartikan.

D.    Kalimat Efektif Paralisme
Kalimat efektif paralisme adalah ketika dua atau lebih bagian dari seluruh kalimat membentuk pola yang sama.
Penggunaan:
a)      Verba, verba dan verba
Contoh:
·         Mereka dilarang mengobrol (v), menyontek (v) dan tidur (v). (
·         Atlet itu berlari,(v)  kencang (bukan verba) dan menang (bukan verba). (X)
Penjelasan: Ada yang tidak menggunakan kata kerja yang selaras

b)      Adjektiva, adjektiva dan adjektiva
Contoh:
·         Selama masa yang sulit (a), sukar (a) dan tidak mudah (a) ini, kita harus kuat. (
Penjelasan: Kata sifat semua, tapi bersinonim.
·         Selama masa yang sulit (a), bingung (x) dan tidak mudah (a) ini, kita harus kuat. (X)
Penjelasan: Ada yang tidak menggunakan kata sifat.

c)      Nomina, nomina dan nomina
Contoh:
·         Dunia medis kini sangat membutuhkan APD (n), masker (n),  dan doa (bukan nomina). (X)
·         Dunia medis kini sangat membutuhkan APD (n), masker (n) dan sarung tangan (n). ((
Penjelasan: doa bukan termasuk kata benda (nomina).

E.     SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
1.      Sesuai PUEBI (ejaan, tanda baca dan kata baku).
2.      Sistematis (minimal ada subjek dan predikat).
3.      Tidak boros dan bertele-tele (tidak menghamburkan kata).
4.      Tidak ambigu (tidak multitafsir).

F.     CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1.      Kesepadanan Unsur (Struktur)
a)      Punya subjek dan predikat.
b)      Jangan taruh preposisi di depan subjek (subjek akan labur).
Contoh:
·         Bagi semua siswa diharapkan masuk kelas. (X)
·         Semua peserta diharapkan masuk kelas. (
c) Hati-hati penggunaan “yang” di depan predikat (perluasan subjek)
Contoh:
·         Dia yang pergi meninggalkanku. (X)
·         Dia pergi meninggalkanku. (

2.      Kehematan Kata (hindari kata yang maknanya sama)
Contoh:  Para siswa-siswa (X)
Masuk ke dalam (X)
3.      Kesejajaran Bentuk (Paralisme)
4.      Kelegasan Makna (hati-hati saat membuat kalimat perintah, larangan, atau anjuran yang umumnya diikuti partikel “lah” atau “pun”.
Contoh:
·         Kamu sapulah lantai agar bersih! (X)
·         Sapulah lantai agar bersih! (
5.      Logis (Menggunakan kata yang masuk akal pada kalimat)
Contoh:
·         Mayat pria yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di kampung. (X)
·         Sebelum ditemukan tak bernyawa, pria itu sering mondar-mandir di kampung. (
*Sumber: @fauzanalrasyid (Dosen Universitas Indonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar