Pernah mendengar teks prosedur? Yaps, teks prosedur selalu di identikkan dengan teks yang diawali dengan langkah-langkah memulai sesuatu. Untuk pembahasan lebih rincinya seperti pengertian, tujuan, macam, ciri
maupun contohnya, Maka simaklah ulasan
dibawah ini.
Pengertian Teks Prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat
atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat secara
berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Teks prosedur
biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial
melakukan langkah tertentu. Didalam teks prosedur terdapat kata imperatif atau
kata perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si pembaca
melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut.
Misalnya kamu sedang mencari tulisan cara memutihkan wajah melalui
internet, nah pada teks tulisan tersebut akan ada cara atau langkah bagaimana
memutihkan wajah sehingga menghasilkan putih bersih seperti yang kamu inginkan.
cara yang disajikan pun langkah demi langkah secara berurutan agar sipembaca
mampu mengikuti tutorial yang disajikan. ngerti ? oke lanjut. . .
Pada teks prosedur, isi
dari tulisannya selalu berhubungan dari awal sampai akhir, dan dari setiap
isinya terdapat keterangan-keterangan agar mudah dipahami oleh pembaca.
Tujuan Teks Prosedur
Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar
agar dapat mengikuti langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa
sesuai keinginan pembaca maupun pendengar.
Struktur Teks Prosedur
- Tujuan
Tujuan pada teks prosedur adalah pengantar umum sebagai
penanda apa yang akan dibuat atau dilakukan dan motivasi dalam melakukannya.
- Bahan dan Alat
Berisi mengenai rincian bahan dan alat yang digunakan dengan
ukuran yang akurat.
- Langkah-langkah
Berisi langkah melakukan sesuatu dengan urut secara per tahap.
- Penutup
Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan
sesuatu.
Ciri Ciri Teks Prosedur
Adapun ciri-ciri teks prosedur yang diantaranya yaitu:
- Menggunakan pola
kalimat perintah (imperatif).
Kalimat perintah merupakan kalimat
yang mengandung makna meminta/ memerintah seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh :
1. Tolong matikan kran air itu!
2. Jangan membuat ribut, anak-anak!
3. Saya minta kerjakan tugasmu tepat waktu!
- Menggunakan kata kerja aktif.
Kata kerja yang memberikan suatu tindakan kepada objeknya misalnya
:
1. Menyiram
2. Membungkus
3. Melempar dan lain – lain.
- Menggunakan kata
penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan.
Kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan
bersifat kronologis.Contoh:
1. –Selanjutnya
2. –Berikutnya
3. –Kemudian
4. –Lalu
5. –Setelah itu.
- Menggunakan kata
keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara yang akurat.
Gunanya menambahkan atau
memberi keterangan pada kata lain.
Contoh:
1. Ibu mengiris lobak menggunakan pisau tajam.
2. inta menyiram bunga dengan tangki air miliknya.
3. Aku harus pergi ke rumah paman sekarang.
- Terdapat tujuan, langkah-langkah
dan penutup.
- Menggunakan kalimat imperatif atau
kalimat perintah sehingga pembaca bisa mengikuti apa yang diperintahkan
pada sebuah teks.
- Menggunakan kalimat penghubung
sehingga dari awal dan akhir teks saling terkait.
- Menggunakan kalimat langsung dan
tidak langsung.
- Menggunakan kalimat saran dan
larangan.
- Menggunakan kriteria atau batasan
tertentu.
- Menggunakan kata keterangan.
- Berisi pemberian informasi.
- Berisi langkah yang terperinci
- Menggunakan akhiran -i dan -kan,
contohnya, jangan lupa selalu siram-i bunganya setiap hari, lempar-kan
bola tersebut keatas.
Macam
Macam Teks Prosedur
Teks prosedur memiliki 3 macam jenis diantaranya, teks prosedur
sederhana, kompleks dan protocol.
- Teks Prosedur
Sederhana
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah
sederhana yang biasaya hanya 2-4 langkah saja dalam melakukannya, contohnya
cara login facebook.
- Teks Prosedur
Kompleks
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam
melakukannya. contohnya, cara membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu
SIM, cara memperpanjang STNK, prosedur pembuatan ktp.
- Teks Prosedur
Protokol
Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya
bisa diubah tidak harus runut, walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap
sama. misalnya, jika memasak mie instan kita bisa merebus dengan memasukan mie
dan bumbu kedalam air rebusan dari tungku atau bisa memasukan air panas kedalam
wadah yang berisi mie lalu memasukan bumbu.
Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Teks
prosedur memiliki kaidah kebahasaan diantaranya, konjungsi temporal, kata
imperatif, verba material dan tingkah laku, partisipan manusia, bilangan
pendanda, kalimat introgatif dan kalimat deklaratif.
·
Kalimat Imperatif
– Kalimat yang mengandung
perintah, fungsinya ialah untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan
sesuatu.
·
Kalimat Deklaratif
– Kalimat yang berisi
pernyataan, fungsinya ialah untuk memberikan informasi atau berita tentang
sesuatu.
·
Kalimat Interogatif
– Kalimat yang berisi
pertanyaan, fungsinya ialah untuk meminta informasi tentang sesuatu.
·
Konjungsi Temporal
– Konjungsi temporal merupakan kata penghubung yang berhubungan secara
kronologis dengan waktu dan kejadian dari kedua peristiwa yang memiliki keterkaitan.
Misalnya, setelah ini, kemudian, lalu, sesudah itu, selanjutnya, sebelum itu,
dan lain-lain.
·
Verba material dan
tingkah laku – Verba
material adalah perbuatan yang mengacu pada tindakan, seperti potonglah ubi
itu, masukan air kedalam wadah. Sedangkan Verba tingkah laku adalah perbuatan
yang mengacu pada tindakan berdasarkan ungkapan, seperti, tunggu kira-kira 5
menit, tunggu sampai matang, tetap pertahankan, dan lainnya.
·
Partisipan manusia
– Partisipan manusia
adalah mempartisipasikan atau mengikutsertakan manusia dalam tulisan tersebut
untuk membantu langkah-langkahnya.
·
Bilangan penanda – Bilangan penanda adalah bilangan yang
mengurutkan langkah-langkah pada tulisannya.
Contoh Teks Prosedur Kiat Berwawancara Kerja Beserta Strukturnya
Bagi perusahaan, wawancara merupakan kesempatan untuk menggali
kualifkasi calon pegawai secara lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan
posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat perusahaan. Wawancara pun menjadi
ajang tanya jawab antara pewawancara dengan calon. Agar mudah dipahami oleh
mitra bicara, kita harus berbicara dengan jelas. Jaga agar kita tidak berbicara
terlalu cepat atau lambat, atur juga suara agar jelas terdengar. Suara yang
terlalu pelan membuat kita terlihat kurang percaya diri, sementara suara yang
terlalu keras membuat kita terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga
menjadi suatu keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa yang
disampaikan pewawancara agar kita dapat memerikan jawaban yang relevan. Tak ada
salahnya menanyakan kembali atau mencoba mengulangi pertanyaan yang diajukan
untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar. Namun, jangan melakukannya
terlalu sering karena justru akan membuat pewawancara mempertanyakan daya
tangkap kita. Bahasa tubuh pun ikut memegang peranan. Gerakan nonverbal seperti
mengangguk atau sikap tubuh yang agak condong ke depan menunjukkan bahwa kita
tertarik pada apa yang disampaikan si pewawancaraa. Pastikan pula kita menjaga
kontak mata dengan pewawancara, karena kontak mata penting dalam proses
komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jika kita mampu
menampilkan sikap yang antusias secara verbal maupun nonverbal. Oleh karena
itu, hindari bahasa tubuh yang dapat diartikan negatif, seperti menggoyangkan
kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak mata. Cara berbicara yang
percaya diri namun tidak terkesan sombong dapat menarik minat pewawancara.
Pada saat berbicara, hindari uraian yang panjang
lebar dan berteletele. Cobalah mengemas kalimat secara singkat dan terfokus,
namun tetap menarik. Kita diharapkan mampu menunjukkan bahwa kita adalah orang
yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah kemampuan atau pengalaman
yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengkritik atasan atau rekan kerja
sebelumnya karena ini menunjukkan sikap yang tidak professional.
Selama wawancara berlangsung, jadilah diri
sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun jauh lebih baik menjadi
diri sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba mengatakan sesuatu
yang menurut kita akan membuat pewawancara merasa terkesan. Jangan
melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan memberikan data
yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data
tersebut hanyalah karangan. Tunjukkan bahwa kita mampu mengenali diri kita
sendiri dengan tepat.
Pewawancara biasanya memberikan kesempatan
kepada kita untuk mengajukan pertanyaan di akhir wawancara. Gunakanlah
kesempatan ini secara elegan dengan cara menunjukkan rasa ingin tahu kita
tentang lingkup dan deskripsi tugas posisi yang dilamar, kesempatan
pengembangan diri, dan sebagainya. Ini wajar, karena bersikap pasif dan
menyerahkan segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai
kita di mata pewawancara.
Calon yang mau bertanya dalam porsi yang tepat
menunjukkan kesungguhan minatnya pada posisi yang ditawarkan dan juga pada
perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula pembicaraan mengenai gaji dan
tunjangan. Pewawancara sangat menghargai kandidat yang mampu menentukan nominal
gaji yang ia harapkan, karena dianggap dapat melakukan penilaian atas
kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan. Tentu saja angkanya harus
logis sambil tetap membuka kesempatan untuk negosiasi. Dengan persiapan matang
dan unjuk diri yang baik saat wawancara, kita telah meninggalkan kesan yang
layak untuk dipertimbangan oleh perusahaan.
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara
Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan).
·
Struktur Teks Prosedur
Teks prosedur dibentuk oleh ungkapan tentang
tujuan, langkah-langkah, dan penegasan ulang.
1. Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang
akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks berjudul “Kiat Berwawancara
Kerja”, pendahuluan yang dimaksud berupa pengertian wawancara dan manfaat bagi
suatu perusahaan (paragraf 1).
2. Langkah-langkah berupa perincian petunjuk
yang disarankan kepada pembaca terkait dengan topik yang ditentukan (paragraf
2-9)
3. Penegasan ulang
berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjukpetunjuk itu dijalankan dengan
baik (paragraf 10)
·
Unsur Kebahasaan Teks
Prosedur
1.
Banyak menggunakan kata-kata kerja perintah
(imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk oleh akhiran –kan, -i, dan partikel –lah.
Bentuk dasar |
Imbuhan/Partikel |
Bentukan Kata |
perhati |
-kan |
perhatikan |
pasti |
-kan |
pastikan |
tunjuk |
-kan |
tunjukkan |
cerita |
-kan |
ceritakan |
hindar |
-i |
hindari |
jadi |
-lah |
jadilah |
2.
Banyak menggunakan kata-kata teknis yang
berkaitan dengan topikyang dibahasnya. Apabila teks tersebut berkenaan dengan
masalah komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula,
misalnya tanya jawab, kontak mata, pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa
tubuh, dan negosiasi.
3.
Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang
bermakna penambahan, seperti selain itu, pun, kemudian, selanjutnya, oleh
karena itu, lalu, setelah itu, dan di samping itu.
4.
Banyak menggunakan pernyataan persuasif. Berikut
adalah contoh kalimatnya.
·
Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
·
Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang
antusias, verbal, maupun nonverbal
5.
Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk
penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci tentang benda dan alat yang
dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Contoh Teks
Prosedur Cara Mendirikan Tenda Kemah
Ada beberapa jenis tenda yang dapat digunakan dalam kegiatan
kepramukaan, tetapi untuk kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan
hendaknya merupakan tenda standar yang mendirikannya dengan menggunakan tali
dan patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan ketangkasan anggotanya dalam
kegiatan berkemah tersebut.
Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam
kegiatan berkemah pramuka yaitu :
1.
Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu
area atau wilayah tempat yang akan dipasangi tenda
2.
Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk
memasang tenda seperti ; tenda, tiang, patok, tali, palu kecil, dll.
3.
Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya
dan tentukan arah dan sudut tenda.
4.
Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal
ini pada sudut-sudut tenda yang bersangkutan.
5.
Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan
pintu tenda.
6.
Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali,
lalu ikatkan pada patok yang sudah tertancap di tanah.
7.
Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya.
(Alangkah lebih bagus jika menggunakan tali ganda).
8.
Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar,
gerbang dan lain sebagainya.
Rujukan
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas
XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas
XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran
Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
*Sumber
blog: gurupendidikan.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar